Cari

Manfaat Jalan-Jalan

Jalan-jalan adalah salah satu aktivitas murah yang dapat dilakukan sekeluarga terutama setiap hari libur atau ahad. Suasana jalan-jalan yang menyenangkan bagi anak kadang membuat mereka ketagihan dengan aktivitas satu ini. Setiap tiba hari ahad mereka tidak akan lupa untuk minta jalan-jalan.
Banyak manfaat yang diperoleh dengan jalan-jalan :
1. Memperkenalkan ciptaan Alloh yang ditemui di jalan
2. Mengenalkan benda mati dan benda hidup 3. Mengenalkan jenis tumbuhan dan hewan yang ditemui
4. Ajang olahraga ringan bagi anak
5. Belajar menyapa setiap orang yang ditemui di jalan
6. Mengajarkan aturan yang harus dipatuhi selama berada dijalan, seperti: jalan disebelah kiri di trotoar, belajar menyeberang jalan, harus menepi ketika ada kendaraan.
Tapi jangan lupa untuk memilih tempat jalan-jalan yang baik dan terhindar dari kemudharatan. Selamat jalan-jalan!

(Download Ebook) Malaikat Pencari Majelis Zikir



Berikut adalah bacaan anak yang bernuansa islami dalam bentuk ebook pdf yang dibuat oleh Ummu Abdillah al-Buthoniyyah dari situs ini. Ebook berjudul Malaikat Pencari ini bersumber dari sebuah hadits yang dinukil dari Kitab Riyadush Shalihin.

Dengan jumlah halaman yang tidak terlalu tebal dan dipenuhi gambar-gambar, akan menarik bagi anak-anak yang baru belajar membaca. Pada akhir cerita juga terdapat kuis yang berhubungan dengan pengetahuan islam dasar. Ingin segera membaca ebook ini bersama putra-putri anda? Silahkan download disini atau disini.


Sumber :http://bam.raudhatulmuhibbin.org/2013/09/malaikat-pencari.html

Jadwal Acara Televisi yang berkaitan Dengan Pendidikan Anak Dalam Islam

Jadwal acara televisi islami

Pada postingan sebelumnya alhamdulillah telah kami berikan daftar stasiun televisi yang insyaAlloh baik untuk ditonton oleh seluruh anggota keluarga. Dan pada kesempatan kali ini akan kami berikan jadwal acara pada televisi tersebut, khususnya pada kajian yang bertemakan pendidikan anak dalam islam. Diharapkan dengan mengikuti kajian tersebut, kita dapat mengambil imu dan ibroh/pelajaran bagaimana mendidik anak sesuai Alquran dan Sunnah.
1. InsanTV
a. Kajian Kamis sore
Ustadz : Abu Rijal
Tema : Pendidikan anak dalam islam
Waktu : Kamis sekitar pukul 17.00 WIB sampai Maghrib
Keterangan : Biasanya Live dari Tasikmalaya

Stasiun TV Islami Untuk Anak

Televisi Sunnah di Indonesia

Masuknya media televisi ke ruang keluarga di era teknologi ini kadang susah dibendung. Dengan sajian audio dan video yang menarik akan membuat anak-anak kita kadang "terbius" untuk berlama-lama di depan televisi. Padahal seperti kita ketahui bersama, kebanyakan televisi di Indonesia menyajikan program acara yang tidak mendidik dan tidak patut ditonton oleh anak-anak. Acara yang mengumbar aurat, mempertontonkan kekerasan dan hal lain yang bertentangan dengan agama dengan gampang akan kita temui di televisi. Di satu sisi kita tidak mungkin mengontrol semua tontonan di televisi. Sementara di sisi lain, kalau kita tidak menyediakan televisi di rumah, anak-anak kadang mengakali dengan menonton di rumah teman yang justru akan menyulitkan kita untuk mengontrol apa yang mereka tonton di sana. Salah satu solusi berupa kehadiran stasiun televisi islami, mau tidak mau menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi. 

Daftar Nama Anak Islami Menggunakan Asmaul Husna

Salah satu nama anak yang dianjurkan dalam syariat sesuai yang telah dibahas dalam artikel disini adalah menamai dengan nama-nama Alloh SWT atau Asmaul Husna. Tentu saja tata cara penamaannya dengan didahului kata Abdul yang berarti hamba. Berikut Asmaul Husna disertai artinya dan daftar nama anak dengan Asmaul Husna :
1. Arrahman | Maha Pemurah | Abdurrahman
2. Arrahim | Maha Penyayang | Abdurrahim
3. Almalik | Maha Raja | Abdul Malik
4. Al Quddus | Maha Bersih dari noda dan cacat | Abdul Quddus
5. As Salam | Maha Pemberi Ketentraman | Abdussalam

Hadiah di Hari Lahir (11): Yang Digunakan Ketika Tahnik

Kurma untuk tahnik

Yang digunakan untuk tahnik adalah tamer (kurma kering). Jika tidak ada, maka bisa menggunakan ruthob (kurma basah yang baru dipanen). Jika tidak ada, baru menggunakan sesuatu yang manis. Dengan madu saat itu lebih bagus daripada yang lain.[1]
Al Mawardi rahimahullah berkata,
فعند من يجيز التحنيك فالأفضلُ عنده أن يكون بالتمر، فإن لم يجد فيحنِّكه بشيءٍ يكون حُلْوًا على ما ذهب إليه الشافعية والحنابل
“Menurut ulama yang membolehkan tahnik (bukan perbuatan khusus bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saja), maka yang paling utama menurut mereka menggunakan kurma, jika tidak ada maka dengan sesuatu yang manis sebagaimana pendapat Syafi’iyyah dan Hanabilah.”[2]

Hadiah di Hari Lahir (10): Mestikah Tahnik dari Orang Sholih?

Tahnik kurma dari orang sholih

Sebelumnya telah Rumaysho.Com ulas mengenai anjuran dan hukum tahnik. Namun apakah benar tahnik mesti dilakukan oleh orang sholih?
Demikianlah pendapat sebagian ulama seperti Imam Nawawi bahwa tahnik dianjurkan dilakukan oleh orang sholih. Beliau rahimahullah berkata, “Disunnahkan yang melakukan tahnik adalah orang sholih dan yang diambil berkah baik laki-laki maupun perempuan. Jika tidak ada ketika lahir, maka bayi tersebut dibawa ke orang sholih tadi.”[1] Apa yang dikatakan oleh beliau ini dapat ditemukan dalam beberapa hadits yang menjelaskan masalah tahnik yang nanti akan penulis sebutkan.
Namun pendapat di atas tidaklah tepat. Karena menganggap orang sholih yang masih hidup tersebut bisa mendatangkan berkah dengan kunyahannnya, itu butuh dalil. Karena ngalap berkah seperti ini dengan keyakinan bisa berpindah zat, itu hanya ada pada Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, tidak pada kyai, ustadz, atau orang sholih lainnya. Berkah itu sekali lagi dari Allah, sehingga menyatakan sesuatu bisa membawa berkah mesti dengan dalil.
Syaikh Sulaiman bin ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdul Wahhab berkata bahwa ngalap berkah yang dilakukan pada orang sholih seperti di atas mengandung beberapa kekeliruan:
  1. Keutamaan Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah sama atau serupa sehingga tidak bisa disamakan dalam ngalap berkah.
  2. Sulit menentukan seseorang itu sholih ataukah bukan karena masalah kesholihan itu kembali pada baiknya hati. Sedangkan menilik hati tidak mungkin diketahui kecuali dengan dalil.
  3.  Jika kita menilai kesholihan seseorang, maka belum tentu dia itu aman dari akhir hidup yang jelek. Jika demikian, maka sulit dipastikan ia pantas diambil berkah.
  4. Melakukan seperti itu malah mengundang takjub pada diri seseorang.[2]
Sunnah tahnik masih tetap ada, namun dilakukan tidak mesti pada orang sholih, boleh dilakukan oleh orang tuanya si bayi sendiri dan diberikan pada anaknya. Wallahu a’lam.
Serial Hadiah di Hari Lahir Sebelumnya:
Serial 1- Melakukan Tahnik
Serial 2- Nama Terbaik untuk Si Buah Hati
Serial 3- Nama Terlarang untuk Si Buah Hati
Serial 4- Menggundul Rambut Kepala Bayi pada Hari Ketujuh
Serial 5- Sunnah Aqiqah bagi Si Buah Hati
Serial 6- Jumlah dan Jenis Hewan Aqiqah
Serial 7- Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Serial 8- Menggundul Rambut Kepala Bayi Perempuan
Serial 9- Anjuran dan Hukum Tahnik
Semoga bermanfaat, masih berlanjut pada satu lagi pembahasan tahnik. Insya Allah.
30 Syawal 1434 H @ Pesantren Darush Sholihin, Warak, Girisekar, Panggang-Gunungkidul
Artikel www.rumaysho.com


[1] Idem.
[2] Diringkas dari Taysir Al ‘Azizil Hamid, 1: 412-413.
Sumber : http://rumaysho.com/umum/hadiah-di-hari-lahir-10-mestikah-tahnik-dari-orang-sholih-3602

Hadiah di Hari Lahir (9): Anjuran dan Hukum Tahnik

Anjuran tahnik kurma

Anjuran dan hukum tahnik akan sedikit melengkapi bahasan Rumaysho.Com sebelumnya mengenai hadiah di hari lahir yang sudah kami susun hingga serial ke-8, juga dalamnya ada tips pemberian nama. Yang kita bahas kali ini adalah mengenai tuntunan tahnik. Tahnik sederhananya adalah memberikan kurma yang sudah dikunyah ke langit-langit mulut bayi sebagai asupan pertama untuknya. Tulisan ini juga merupakan draft buku yang penulis susun bersama para dokter untuk mengkritik kalangan kontra pada vaksinasi.
Yang Dimaksud Tahnik
Para ulama sepakat dianjurkannya tahnik bagi bayi yang baru lahir dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan yang mendekati kurma yaitu mendekati manisnya. Caranya adalah yang mentahnik mengunyah kurma sampai hancur sehingga mudah ditelan. Kemudian setelah itu mulut bayi dibuka, lalu diletakkan di ‘hanek‘ (langit-langit mulut), lalu akan masuk ke dalam tubuh. Demikian penjelasan Imam Nawawi -semoga Allah merahmati beliau-.[1]
Bukti Tuntunan Tahnik
Tuntunan tahnik dapat dilihat yang pertama dari kisah Ummu Sulaim (Rumaysho) sebagai berikut.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ – رضى الله عنه – قَالَ كَانَ ابْنٌ لأَبِى طَلْحَةَ يَشْتَكِى ، فَخَرَجَ أَبُو طَلْحَةَ ، فَقُبِضَ الصَّبِىُّ فَلَمَّا رَجَعَ أَبُو طَلْحَةَ قَالَ مَا فَعَلَ ابْنِى قَالَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ هُوَ أَسْكَنُ مَا كَانَ . فَقَرَّبَتْ إِلَيْهِ الْعَشَاءَ فَتَعَشَّى ، ثُمَّ أَصَابَ مِنْهَا ، فَلَمَّا فَرَغَ قَالَتْ وَارِ الصَّبِىَّ . فَلَمَّا أَصْبَحَ أَبُو طَلْحَةَ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ « أَعْرَسْتُمُ اللَّيْلَةَ » . قَالَ نَعَمْ . قَالَ « اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمَا » . فَوَلَدَتْ غُلاَمًا قَالَ لِى أَبُو طَلْحَةَ احْفَظْهُ حَتَّى تَأْتِىَ بِهِ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَأَتَى بِهِ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَأَرْسَلَتْ مَعَهُ بِتَمَرَاتٍ ، فَأَخَذَهُ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « أَمَعَهُ شَىْءٌ » . قَالُوا نَعَمْ تَمَرَاتٌ . فَأَخَذَهَا النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فَمَضَغَهَا ، ثُمَّ أَخَذَ مِنْ فِيهِ فَجَعَلَهَا فِى فِى الصَّبِىِّ ، وَحَنَّكَهُ بِهِ ، وَسَمَّاهُ عَبْدَ اللَّهِ .
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa putera Abu Tholhah sakit. Ketika itu Abu Tholhah keluar, lalu puteranya tersebut meninggal dunia. Ketika Abu Tholhah kembali, ia berkata, “Apa yang dilakukan oleh puteraku?” Istrinya (Ummu Sulaim) malah menjawab, “Ia sedang dalam keadaan tenang.” Ketika itu, Ummu Sulaim pun mengeluarkan makan malam untuk suaminya, ia pun menyantapnya. Kemudian setelah itu Abu Tholhah menyetubuhi istrinya. Ketika telah selesai memenuhi hajatnya, istrinya mengatakan kabar meninggalnya puteranya. Tatkala tiba pagi hari, Abu Tholhah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan tentang hal itu. Rasulullah pun bertanya, “Apakah malam kalian tersebut seperti berada di malam pertama?” Abu Tholhah menjawab, “Iya.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mendo’akan, “Allahumma baarik lahumaa, Ya Allah berkahilah mereka berdua.” Dari hubungan mereka tersebut lahirlah seorang anak laki-laki. Anas berkata bahwa Abu Tholhah berkata padanya, “Jagalah dia sampai engkau mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengannya.” Anas pun membawa anak tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ummu Sulaim juga menitipkan membawa beberapa butir kurma bersama bayi tersebut. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengambil anak tersebut lantas berkata, “Apakah ada sesuatu yang dibawa dengan bayi ini?” Mereka berkata, “Iya, ada beberapa butir kurma.” Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambilnya dan mengunyahnya. Kemudian beliau ambil hasil kunyahan tersebut dari mulutnya, lalu meletakkannya di mulut bayi tersebut. Beliau melakukan tahnik dengan meletakkan kunyahan itu di langit-langit mulut bayi. Beliau pun menamakan anak tersebut dengan ‘Abdullah.[2]
Dari Abu Musa, beliau berkata,
وُلِدَ لِى غُلاَمٌ فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ وَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ.
“(Suatu saat) aku memiliki anak yang baru lahir, kemudian aku mendatangi Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau memberi nama padanya dan beliau mentahnik dengan sebutir kurma.[3]
Dari ‘Aisyah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يُؤْتَى بِالصِّبْيَانِ فَيُبَرِّكُ عَلَيْهِمْ وَيُحَنِّكُهُمْ.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangkan anak kecil, lalu beliau mendoakan mereka dan mentahnik mereka.”[4]
Hukum Tahnik
Tahnik itu disunnahkan dilakukan untuk bayi yang baru lahir. Yang melakukan tahnik boleh laki-laki atau perempuan[5]. Ibnul Qayyim mengatakan bahwa Imam Ahmad bin Hambal pernah memiliki anak dan yang mentahniknya adalah wanita.[6]
Tahnik tersebut dilakukan di pagi hari ketika dilahirkan.[7]
Imam Nawawi membawakan hadits-hadits tentang masalah taknik dalam bab:
استحباب تحنيك المولود عند ولا دته وحمله إلى صالح يحنكه وجواز تسميته يوم ولا دته واستحباب التسمية بعبدالله وإبراهيم وسائر أسماء الأنبياء عليهم السلام
”Dianjurkan mentahnik bayi yang baru lahir, bayi tersebut dibawa ke orang sholih untuk ditahnik. Juga dibolehkan memberi nama pada hari kelahiran. Dianjurkan memberi nama bayi dengan Abdullah, Ibrahim dan nama-nama nabi lainnya.”[8]
Pembahasan tahnik di atas masih dilanjutkan dalam tulisan berikutnya tentang siapakan yang melakukan tahnik. Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang beri taufik.

Serial Hadiah di Hari Lahir Sebelumnya:
Serial 1- Melakukan Tahnik
Serial 2- Nama Terbaik untuk Si Buah Hati
Serial 3- Nama Terlarang untuk Si Buah Hati
Serial 4- Menggundul Rambut Kepala Bayi pada Hari Ketujuh
Serial 5- Sunnah Aqiqah bagi Si Buah Hati
Serial 6- Jumlah dan Jenis Hewan Aqiqah
Serial 7- Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Serial 8- Menggundul Rambut Kepala Bayi Perempuan

28 Syawal 1434 H @ Pesantren Darush Sholihin, Warak, Girisekar, Panggang-Gunungkidul
Artikel www.rumaysho.com

[1] Syarh Shahih Muslim, 14: 110.
[2] HR. Bukhari no. 5470 dan Muslim no. 2144.
[3] HR. Muslim no. 2145.
[4] HR. Muslim no. 2147.
[5] Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 10: 276-277.
[6] Tuhfatul Mawdud, hal. 66.
[7] Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 10: 277.
[8] Syarh Shahih Muslim, 14: 110.

Sumber : http://rumaysho.com/umum/anjuran-dan-hukum-tahnik-3598
Gambar : http://ummuhanik.files.wordpress.com/2010/06/kurma.jpg

Hadiah di Hari Lahir (8), Menggundul Rambut Kepala Bayi Perempuan

Menggundul rambut bayi perempuan

Kita sudah mengetahui bahwa di antara sunnah bagi bayi yang baru lahir adalah menggundul rambut kepala. Artinya, dicukur habis atau digundul. Dan sunnah ini dilakukan pada hari ketujuh sama dengan pelaksanaan aqiqah. Rumaysho.com sudah menjelaskan sampai 7 serial artikel mengenai hadiah di hari lahir bagi si buah hati. Saat ini yang akan kita bahas adalah menggundul rambut kepala bayi perempuan. Apakah dianjurkan sebagaimana laki-laki?
Para ulama berselisih pendapat dalam masalah menggundul rambut kepala bayi perempuan.
Ulama Malikiyyah dan Syafi’iyah tidak membedakan antara bayi laki-laki maupun bayi perempuan. Sebagaimana disebutkan dari Muhammad bin ‘Ali bin Al Husain bahwa Fathimah, puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menimbang rambut yang telah dicukur dari rambut Hasan, Husain, Zainab, Ummu Kultsum. Dan Fathimah bersedekah perak sebanyak berat rambut tadi. Hadits yang membicarakan hal ini disebutkan dalam Al Muwatho’ (2: 501) dan Abu Daud dalam Al Marosil (kumpulan hadits mursal) (279, 380), Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro (9: 304). Hadits ini mursal dan hadits mursal termasuk golongan hadits dho’if (lemah).

Hadiah di Hari Lahir (7), Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Waktu Pelaksanaan Aqiqah (Penyembelihan Kambing)
Segala puji bagi Allah, Rabb pemberi segala nikmat. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Pembahasan kali ini adalah pembahasan terakhir dari kami mengenai aqiqah. Kita masuk pada pembahasan waktu pelaksanaan aqiqah dan beberapa hal lainnya. Semoga bermanfaat.
Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Aqiqah disunnahkan dilaksanakan pada hari ketujuh. Hal ini berdasarkan hadits,
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى »
Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah nol. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Hadiah di Hari Lahir (6), Jumlah dan Jenis Hewan Aqiqah

Jumlah Kambing yang disembelih dalam Sunnah Aqiqah

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Alhamdulillah, saat ini kita masih melanjutkan pembahasan hadiah di hari lahir. Kita sudah masuk pada pembahasan aqiqah. Pada kesempatan kali ini kami akan melanjutkan pada pembahasan jenis dan jumlah hewan yang diaqiqahi. Semoga bermanfaat bagi pembaca setia Rumaysho.com.
Perselisihan Ulama Mengenai Jumlah Hewan yang Diaqiqahi
Apakah yang disembelih ketika aqiqah adalah satu ekor kambing atau dua ekor, di sini terdapat silang pendapat di antara para ulama. Imam Malik berpendapat bahwa laki-laki dan perempuan diaqiqahi dengan masing-masing satu kambing. Adapun Imam Asy Syafi’i, Abu Tsaur, Abu Daud, dan Imam Ahmad berpendapat bahwa laki-laki hendaknya diaqiqahi dengan dua ekor kambing, sedangkan perempuan dengan satu ekor kambing.[1]
Perselisihan di atas berasal dari perbedaan dalil dalam masalah tersebut. Ada beberapa dalil yang digunakan, yaitu sebagai berikut.

Hadiah di Hari Lahir (5), Sunnah Aqiqah Bagi Si Buah Hati

Sunnah Aqiqah dengan Menyembelih Kambing

Segala puji bagi Allah, Rabb pemberi segala karunia dan nikmat. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya serta setiap orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan.
Pembahasan kali ini adalah kelanjutan artikel hadiah di hari lahir. Saat ini kita akan masuk pada pembahasan aqiqah. Untuk serial aqiqah pertama ini, kami angkat pembahasan seputar hukum aqiqah dan siapa yang dituntut melaksanakan aqiqah. Semoga bermanfaat.

Pengertian Aqiqah
Mengenai pengertian aqiqah disebutkan dalam kitab-kitab para ulama –semisal dalam kitab fiqh Syafi’iyah-, yaitu aqiqah berasal dari kata (عَقَّ يَعِقُّ). Secara bahasa, aqiqah adalah sebutan untuk rambut yang berada di kepala si bayi ketika ia lahir. Sedangkan secara istilah, aqiqah berarti sesuatu yang disembelih ketika menggundul kepala si bayi. Aqiqah dinamakan dengan sebabnya karena menyembelihnya berarti  (يُعَقُّ), yaitu memotong, sedangkan rambut kepala si bayi dicukur pula ketika itu.[1]

Hadiah di Hari Lahir (4), Menggundul Rambut Kepala Bayi pada Hari Ketujuh

Menggundul rambut bayi

Segala puji bagi Allah, Rabb pemberi berbagai karunia dan nikmat. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya serta setiap orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan.
Ada lagi ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya di hari kelahiran yang bisa dipraktekkan yaitu menggundul kepala si buah hati. Anjuran ini dilaksanakan nantinya di hari ketujuh. Hikmahnya di antaranya adalah agar rambut kepala bayi tersebut di kemudian hari tidak mudah rontok, rusak, botak atau kerusakan lainnya pada rambut kepala. Semoga tulisan berikut ini bermanfaat.

Hadiah di Hari Lahir (3), Nama-Nama yang Terlarang untuk Si Buah Hati

Nama terlarang dalam islam
Segala puji bagi Allah, Rabb pemberi berbagai karunia dan nikmat. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya serta setiap orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan.
Setelah pada pertemuan sebelumnya kami mengangkat pembahasan “Nama Terbaik untuk Si Buah Hati”, saat ini kita akan membahas beberapa nama yang terlarang yang harusnya dihindari atau jika sudah terlanjur seharusnya diganti dengan nama yang lebih baik. Simak pembahasan berikut ini, semoga bermanfaat.

Hadiah di Hari Lahir (2), Nama Terbaik Untuk Si Buah Hati

Nama islami untuk buah hati
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Beberapa kesempatan yang lalu kami telah mengangkat pembahasan hadiah bagi si buah hati (serial pertama), yaitu mengenai tahnik (mengunyah makanan manis di saat bayi itu lahir). Sekarang kami akan mengutarakan pembahasan lainnya yaitu memberi nama terbaik bagi si buah hati. Pembahasan ini insya Allah masih berlanjut pada posting selanjutnya. Semoga bermanfaat.


Urgensi Pemberian Nama Terbaik

Nama dalam bahasa Arab disebut dengan isim. Makna isim bisa jadi adalah ‘alamat (tanda). Isim juga bisa bermakna as samuu (sesuatu yang tinggi). Sehingga isim (nama) adalah tanda yang tertinggi (mencolok) pada seseorang.

Dengan nama inilah akan membedakan seseorang dan lainnya. Di antara maksud inilah para ulama bersepakat (berijma’) tentang wajibnya pemberian nama pada laki-laki dan perempuan.[1] Sehingga tidak boleh seseorang pun di muka bumi ini yang tidak memiliki nama. Karena jika tidak punya nama, bagaimana bisa membedakannya dari manusia lainnya.

Karena pentingnya seseorang memiliki nama, sampai-sampai para pakar hadits ketika menemukan hadits terdapat seorang perowi yang mubham (tidak dikenal namanya), mereka pun mendhoifkan hadits tersebut sampai diketahui jelas siapa nama perowi tersebut.

Di antara urgensi pemberian nama terbaik disebabkan nama dapat membawa pengaruh pada orang yang diberi nama. Oleh karena itu, orang Arab mengatakan,

لِكُلِّ مُسَمَّى مِنْ اِسْمِهِ نَصِيْبٌ

Setiap orang akan mendapatkan pengaruh dari nama yang diberikan padanya.

Hadiah di Hari Lahir (1) : Mengunyah Kurma (Tahnik) Ke Mulut Si Bayi

Tahnik bayi dengan kurma
Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in.

Para pengunjung setia Rumaysho.com yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Ta’ala. Pada kesempatan kali ini dan beberapa kesempatan lainnya, kami akan banyak mengupas mengenai hadiah bagi si buah hati di hari lahirnya. Artinya di sini, kita akan membahas amalan-amalan apa saja yang disyariatkan atau dituntunkan bagi orang tua untuk si buah hatinya ketika ia lahir. Semoga pembahasan kami ini walaupun ringkas dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Yang Dimaksud Tahnik

Tahnik adalah melumurkan kurma ke langit-langit mulut bayi setelah kurma tersebut dilumat. An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Para pakar bahasa menyatakan bahwa tahnik adalah mengunyah kurma atau semacamnya, kemudian menggosokkannya ke langit-langit mulut si bayi”.

Tujuan mentahnik di sini adalah agar si bayi terlatih mengunyah makanan dan menguatkannya untuk makan.

Mendidik Anak Sejak Anak Belum Lahir


Salah satu kelebihan metode pendidikan anak dalam manhaj islam adalah mendidik anak dimulai semenjak anak lahir. Yang perlu dilakukan oleh orang tua dalam mempersiapkan keturunan yang sholeh adalah :
  • Memilih Istri Yang Sholihah
Selayaknya seseorang memilih istri yang mengenal kewajiban terhadap Tuhannya, kewajiban terhadap suaminya dan kewajiban terhadap anaknya, inilah istri yang salehah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Wanita itu dinikahi (orang) karena empat hal; karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya, pilihlah yang baik agamanya, niscaya kamu selamat.” (HR. Bukhari-Muslim)
Istri sebagai ibu bagi anak sangat berpengaruh sekali terhadap pribadi anaknya, jika istri seorang yang salehah, maka berpeluang besar anaknya menjadi anak yang saleh. Sebaliknya jika istri tidak baik agamanya, maka dikhawatirkan anaknya akan terbawa.

Kelebihan Manhaj Islam Dalam Pendidikan Anak

Pendidikan anak islam
Manhaj Islam dalam pendidikan anak sangat sempurrna karena bersumber dari manhaj ilahi, bukan pemikiran manusia yang penuh kekurangan. Pemikiran manusia hanya mengandalkan otak dan pandangan belaka yang kadang tepat dan kadang meleset.
Sedangkan kelebihan manhaj islam dalam pendidikan anak :
  1. Konsep yang sempurna dalam urusan dunia dan akhirat, sejak lahir hingga mati.
  2. Memperhatikan kejiwaan manusia dalam berbagai kondisi.
  3. Mewujudkan keseimbangan potensi badan, akal dan ruh.
  4. Dipancang kuat oleh pendidik manusia terbaik, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Alloh SWT berfirman : 
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آَمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Qs.3:110
Sumber : Buku Beginilah seharusnya mendidik anak.
Gambar : http://sditinsanutama.wordpress.com/category/artikel/psikologi-anak/

Tujuan Pernikahan Dalam Islam

Pernikahan dalam islam

Pernikahan dalam islam tidak semata-mata untuk menyalurkan kebutuhan seksual. Lebih dari itu, pernikahan dalam islam dilakukan untuk mewujudkan tujuan mulia, diantaranya :
  1. Demi kelestarian anak manusia
  2. Mengikuti sunnah Nabi SAW dengan baik
  3. Mencari anak dengan tujuan mencari pahala
  4. Memelihara kesucian diri dan ibadah kepada Alloh
  5. Menikah untuk mencetak kader muslim yang tangguh
  6. Menikah untuk mencetak kader jihad di jalan Alloh
  7. Menikah untuk mencari kecukupan hidup

Sumber : Buku "Beginilah seharusnya mendidik anak" 
Gambar : http://referensiislam.blogspot.com/